Tak Disangka, Ini Orang Indonesia Pertama Yang Terjun di Dunia Politik Australia
Jakarta - Salah satu kandidat pemilihan Wali Kota Darwin Nothern Teritory Australia yang akan digelar 28 Agustus 2021 ialah seorang perempuan bernama Amye Un (60 ). Siapa sangka perempuan tersebut berdarah asli Indonesia. Dia berasal dari wilayah pedalaman di Amanatun, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Nusa Tenggara Timur (NTT).
Disebut orang Indonesia pertama yang terjun ke politik Australia
Amye membenarkan jika dirinya akan maju dalam pencalonan Wali Kota
Darwin, Australia. Menurut Amye, dia disebut-sebut sebagai orang
Indonesia pertama dalam sejarah yang terjun ke politik Australia.
Hal itu diungkapkan oleh Konsulat RI di Darwin yang sempat menghubunginya melalui telepon.
"Kemarin saya ditelepon oleh Konsulat RI di Darwin, mereka sampaikan
kalau dalam sejarah, saya orang pertama berdarah indonesia yang terjun
ke politik Australia," ungkap Amye. Mendengar hal itu, Amye pun merasa
bangga. "Kalah atau menang, saya tidak peduli. Yang penting saya ada
nama di negeri ini. Orang Indonesia pertama dalam sejarah yang bergabung
di politik Australia," ujar Amye.
Jadi WN Australia 23 tahun silam
Amye Un adalah perempuan yang lahir di Amanatun, daerah pedalaman di Kabupaten TTS, NTT, 60 tahun silam. Dia lulus dari salah satu SMK di Kota Kupang. Amye kemudian menikahi pria Australia dan tinggal di sana. Dia juga membuka usaha kuliner di Darwin. Sejak 23 tahun yang lalu, Amye juga telah tercatat sebagai warga negara Australia.
Satu-satunya calon independen
Adapun pemilihan Wali Kota Darwin akan dilaksanakan pada 28 Agustus 2021
mendatang. Amye akan bersaing dengan lima kandidat lainnya. Dia
merupakan satu-satunya calon yang maju melalui jalur independen. "Kami
ada enam calon yang akan bertarung dalam pemilihan Wali Kota Darwin, dan
saya satu-satunya yang maju melalui jalur independen," kata Amye.
Amye memilih jalur independen lantaran tak mau terikat dengan partai
politik. "Kalau di partai kita tidak bisa menyampaikan aspirasi
masyarakat dengan baik. Protes dari masyarakat, kalau melalui partai
politik, tidak seluruhnya disampaikan ke Parlemen. Kalau independen kita
bisa sampaikan apa saja yang diinginkan rakyat," kata Amye.
Mendapat dukungan masyarakat arus bawah
Menurut Amye, dia maju sebagai calon wali kota, setelah mendapat
dukungan dari masyarakat setempat, khususnya kalangan ekonomi menengah
ke bawah. Selain mendapat banyak dukungan dari arus bawah, Amye menyebut
hal itu sebagai kesempatan. Apalagi di wilayah itu kata dia, sangat
menjunjung tinggi demokrasi.
Dengan moto "Is providing her assurance to care", Amye sudah tahu persis
sejumlah persoalan besar yang selama ini tidak pernah diselesaikan oleh
pemerintah saat ini. Di antaranya, kata Amye, pekerjaan yang layak,
kesehatan, tempat penampungan bagi warga kulit hitam dan kriminal yang
meresahkan warga.
Kriminal yang dominan di wilayah itu, lanjut Amye, yakni pencurian mobil
dan membongkar rumah warga. Kondisi itu membuat warga menjadi resah.
"Masyarakat sangat membutuhkan seseorang seperti saya yang berjiwa
masyarakat atau dekat dan berbaur dengan masyarakat bawah, untuk kita
kerjasama hentikan ini," kata Amye.
Kemudian khusus warga kulit hitam, selama ini hanya tinggal di emperan
toko dan di bawah pohon karena tidak memiliki rumah.
"Kalau musim hujan, kasihan mereka. Kita harus membangun tempat penampungan sehingga mereka diberikan kesempatan hidup layak seperti warga lainya," ujar Amye. Amye mengaku, jika terpilih sebagai wali kota, dirinya akan membenahi semuanya itu, termasuk penguatan ekonomi Darwin, yang menurutnya kaya akan sumber daya alam.
Komentar
Posting Komentar